Jumat, 08 Maret 2013

Movie Review – Wild Child [2008]


Poppy : What is this place, Hogwarts?
Poppy Moore (Emma Roberts), seorang remaja cewek yang baru beranjak dewasa, sering berbuat onar dan mengadakan pesta dengan teman-temannya di rumahnya di Malibu, Amerika Serikat. Ayahnya, Gerry Moore (Aidan Quinn) akhirnya tak tahan dan kemudian mengirimkan putrinya tersebut untuk pindah ke Inggris dan menyekolahkannya di sekolah asrama Abbey Mount yang terkenal akan aturan-aturan ketatnya.
Meskipun berusaha memberontak, pada akhirnya Poppy tetap harus menuruti ayahnya dan pindah sekolah ke Inggris. Di sana, Poppy tetaplah trouble maker, bahkan di hari pertamanya bersekolah.  Ia ‘sukses’ menjadi musuh besar baru bagi siswi paling disegani di Abbey Mount, Harriet (Georgia King). Poppy begitu tertekan di sekolah barunya ini, meski sang kepala sekolah, Mrs. Kingsley (Natasha Richardson) sangat baik dan sabar.
Selama tinggal di asrama, Poppy berbagi kamar dengan sejumlah siswi lain, Kate (Kimberley Nixon), Josie (Linzey Cocker) , Kiki (Sophie Wu), dan Drippy (Juno Temple). Meski Poppy terlihat menyebalkan, keempat teman sekamarnya sebenarnya sangat menyayangi Poppy. Mereka yang tahu betapa Poppy tertekan dan merindukan sosok ibunya, kemudian membantu Poppy membuatkan sejumlah siasat agar bisa dikeluarkan dari sekolah, mulai dari membuat gara-gara di kelas, mengerjai gambar Harriet, sampai mendekati putra Mrs. Kingsley, Freddie (Alex Pettyfer) yang tampan, sehingga membuat Harriet cemburu.
Poppy yang awalnya tidak nyaman di Abbey Mount, lambat laun mulai merasakan betapa teman-teman sekamarnya ini amat baik padanya. Apalagi belakangan ia tahu bahwa sahabatnya di Malibu, Ruby (Shelby Young) malah berselingkuh dengan pacar Poppy, Roddy (Johny Pacar). Persahabatan Poppy dengan Kate, Jossie, Kiki, dan Drippy makin erat setelah mereka bersama-sama bermain Lacrosse untuk tim sekolah. Poppy kemudian mengetahui sebuah alasan kenapa ayahnya mengirimnya ke Abbey Mount. Rupanya, ibunya dulu pernah bersekolah di tempat yang sama, dan bermain Lacrosse pula, persis seperti Poppy sekarang. Semenjak saat itu, Poppy berubah menjadi gadis yang bertanggungjawab, menemukan arti sebuah persahabatan, dan tahu betul bahwa ayahnya sangat menyayangi dirinya.
Cerita film untuk remaja memang cenderung membosankan dan bertema itu-itu aja. Wild Child pun tidak jauh dari stereotip itu. Drama untuk ABG akan berakhir bahagia, karena begitulah yang akan disukai penonton. Alhasil, Lucy Dahl sang penulis skenario, dan Nick Moore sang sutradara Wild Child tidak banyak mengumbar cerita dan adegan yang kompleks. Satu-satunya daya tarik film ini adalah pemandangan indah di pedesaan, suasana klasik sekolah Abbey Mount, dan lingkungan khas Inggris yang menonjolkan keteraturan dan eleganitas termasuk aksennya. Oh iya, satu lagi, Wild Child menjadi media yang cukup baik untuk mengedukasi (atau setidaknya mengenalkan) penonton tentang olahraga Lacrosse.
Rating : 3.5 / 10 (Boring)






0 komentar:

Posting Komentar